Diberdayakan oleh Blogger.

Page List

Gallery

Follow us on FaceBook

Ads

Problematika Penggunaan Air PAM Di Masyarakat

Senin, 19 Desember 2016



“Sob, lu pake air PAM ngga dirumah. ?” “air Pam ?! apaan sii air PAM ? gua kagak tau. “ “itu loh sob.. yang air nya ngga pake di bor ... yang kalo setiap bulan nya bayar...” “oh itu toh, iya iya gua pake.. ngapa emang. ?” (maklum orang betawi) logat nya agak betawi.  “gua pengen nanya-nanya sob boleh ngga ..?”  “boleh boleh sob, silahkan ayo” itu adalah dialog saya dengan teman kuliah yang di mana dia memakai air PAM di rumah nya.
Ternyata eh ternyata banyak juga masalah-masalah mengenai air PAM ini, contoh nya saja penulis mewawancarai 3 narasumber yang mana narasumber itu ada yang menggunakan di rumah nya sendiri air PAM dan ada juga yang mempunyai pengalaman tentang problem air PAM ini.
Berikut kutipan wawancara penulis dengan konsumen PAM Jaya oleh saudari Ayu Setia Dewi (mahasiswi Universitas Islam As-syafi’iyah) :

Penulis         : “sudah berapa lama anda memakai air PAM ?”
Narasumber : “kurang lebih 1 tahun..”
Penulis         : “dalam satu tahun itu, apakah ada kendala dalam menggunakan air PAM ini ?”
Narasumber : “ada sedikit masalah yaitu lebih sering ditemukan cacing dan jentik nyamuk”
Penulis         : “apakah sering terjadi ketika anda menggunakan nya ?”
Narasumber : “iyah, sering terjadi”
 Penulis       : “dalam satu minggu berapa kendala, maksudnya jentik nyamuk dan cacing itu ada?”
Narasumber : “yah... seminggu 7 kali”
Penulis      : “nah kendala apa lagi nih setelah keluar cacing dan jentik nyamuk itu? Pernah  tidak air yang tidak keluar?”
Narsumber   : “belum pernah..”
Penulis     : “setelah anda banyak menemukan kendala ini, apakah anda masih ingin berlanjut untuk berlangganan di PT PAM ini ?”
Narsumber : “iyah, saya masih lanjut karena satu saya membutuhkan air bersih”
Penulis          : “pesan-pesan untuk PT PAM Jaya ini ?”
Narasumber : “semoga PT PAM Jaya semakin maju, semakin memberikan kualitas yang terbaik untuk masyarakat indonesia.. terima kasih”
Dan selanjut nya, penulis mewawancarai orang yang punya pengalaman tentang air PAM oleh saudara Kemal (mahasiswa Universitas Islam As-syafi’iyah)

Penulis         : “apa nih pengalaman mas tentang air PAM ?”
Narasumber : “pengalaman saya tentang air PAM, kalau yang saya ketahui itu air PAM itu air pemerintah bersubdi dan saya juga punya sahabat dan keluarga yang memakai air PAM, saya pernah main kerumah nya memang air PAM itu memudahkan kita untuk mendapatkan air karena pendapatan air kita makin banyak, dan kalau kekurangan nya itu dari segi bau nya, bau nya itu masih tidak layak untuk dipakai, dan juga perbedaan nya di saat untuk masak sama air sumur itu sangat jauh”
Penulis     : “selain kendala air yang bau dan tidak enak di masak apakah ada lagi, seperti keluar cacing atau jentik nyamuk, menurut pengalaman Mas ?”
Narasumber : “sering memang ada jentik-jentik nyamuk yang keluar dari air PAM tersebut karena mungkin air nya kurang bersih, dan yang kedua agak keruh..”
Penulis         : “pesan-pesan untuk PAM kedepan nya ?”
Narasumber : “saya ingin lebih di fasilitasi saja dan di perbaiki, karena masih banyak kekurangan-kekurangan yang ada di PAM yang mesti harus di perbaiki agar masyarakat tidak terkena penyakit-penyakit seperti malaria, diare, dll. Karena air itu adalah sumber kehidupan.”
Berikut wawancara terakhir penulis dengan pengguna air PAM oleh saudara Fadhil  Mubarok (mahasiswa Universitas Islam As-syafi’iyah) 
Penulis      : “sudah berapa lama Mas menggunakan air PAM ini ?”
Narasumber : “sudah lebih dari 10 tahun”
Penulis        : “apakah dari sepuluh tahun itu ada kendala-kendala menggunakan
                        air PAM itu ?”
Narasumber : “untuk kendala Al-hamdulillah ngga ada kendala nya, sangat jarang..”
Penulis         : “pasti ada mas, apa cacing atau jentik nyamuk atau bau ?”
Narasumber : “cacing dan jentik nyamuk itu ngga ada cuman kadang itu berbau amis dan  kadang keluar air nya kecil”
Penulis         : “itu terjadi seminggu sekali atau beberapa hari sekali ?”
Narsumber   : “ngga juga sih jarang..”
Penulis   : “setelah Mas mengalami kendala-kendala ini, apakah Mas masih ingin menggunakan air PAM ?”
Narasumber : “masih, alasan nya pertama air PAM itu menurut saya lebih hemat dan juga kalau mati lampu itu tidak menggunakan listrik, kita juga bisa masak dari air pam”
Penulis         : “jadi kalau mati lampu itu air PAM masih tetap hidup ?”
Narasumber : “masih..”
Penulis         : “baik Mas, pesan-pesan terakhir untuk air PAM ?”
Narasumber : “pesan nya pertama untuk pekerja air PAM lebih ditingkatkan lagi kualitas air nya, dan yang kedua jika ada pembongkaran dan pemasangan air PAM lebih baik di alihkan supaya tidak memperkecil air tersebut..”

Nah itu lah problematika dari air PAM mungkin masih banyak lagi yang penulis belum ketahui masalah-masalah nya. mungkin hanya ini yang bisa penulis dedikasikan terhadap #AYOPEDULIAIRJAKARTA semoga bermanfaat kedepannya. Dan pesan penulis terhadap PT. PAM Jaya dan PT. PAL JAYA semoga kedepannya bisa lebih baik lagi dari segi semua nya.


   
Nama : Imam Baihaqi HS
Pekerjaan : Mahasiswa
TTL : 10 Desember 1993
Alamat : Jl. Gamprit 2 gg delima 3 rt 05/14 no 73 
jati waringin bekasi 17411
email : bayhaqiimam629@yahoo.com
No. Tlp/ WA : 0896-8925-2942




Kegunaan dan bahaya nya Air BKT (banjir kanal timur)

Rabu, 30 November 2016

“BKT, apaan ya Bkt.” “ ituu banjir kanal timur.” Kenang saya ketika sedang mengobrol dengan teman satu fakultas,  Sering memang orang jakarta menyebutnya dengan BKT, mungkin kalau orang dari daerah yang jauh pasti ketika mendengar kata itu, dia akan kebingungan dan akan bertanya dan petanyaan pun pasti sama dengan pertanyaan saya yang diatas.
 Kenapa saya mengambil tempat untuk sebagai pengalaman kepedulian air jakarta yaitu tentang BKT, karena setelah saya melakukan pengamatan saya melihat air di bkt ini sangat memprihantikan, kotor, bau, banyak sampah, dll. Air di kali di bkt walau tidak begitu penting dalam kegunaan nya kepada masyarakat, tetapi air ini di gunakan oleh petani untuk menyiram tanaman, tidak banyak memang petani yang memilih berkebun di pinggir bkt ini, setelah saya telusuri ternyata banyak juga petani yang berkebun di pnggir bkt cuma memang daerah nya berbeda-beda, contoh di bkt pondok kelapa ada beberapa petani yang berkebun dan di pondok kopi juga ada beberapa petani yang berekebun.

 Air adalah sumber kehidupan, air adalah kebutuhan utama mahluk hidup dan air hanya terdapat di planet kita ini, walau masih banyak penelitian yang menjelaskan katanya terdapat air di planet Mars dan planet yang lain-lain nya tetapi terlepas dari semua itu kita sebagai mahluk bumi harus bersyukur tinggal di planet biru nan hijau ini, coba anda bayangkan kalau hidup di palnet lain yang tidak memiliki air tidak akan ada tumbuhan binatang yang bisa dikonsumsi karena ia tidak bisa minum  dan anda pun pasti tidak akan bertahan lama hidup di planet seperti itu. Sehubungan dengan air bkt ini, saya akan menjelaskan kegunaan dan bahaya nya air di bkt ini.
1.        Kegunaannya
Untuk kegunaan nya jelas, sudah saya singgung diatas yaitu untuk para petani yang khusus nya berkebun di pinggir bkt saja karena tidak akan mungkin petani yang tinggal diatas (maksud nya permukaan yang tinggi) harus mengambil air turun kebawah untuk menyiram tanaman nya sedangakan bkt saja sangat dalam untuk turun nya, dan itu pun kalau turun harus berjalan jauh dulu untuk ke tangga tempat turun.
Selain itu air bkt ini bermanfaat untuk menyuburkan tanah-tanah di sekitar nya, waktu saya melakukan pengamatan ternyata memang benar banyak sekali rumput-rumput liar dan panjang juga pohon-pohon kecil contoh ada di gambar yang saya ambil langsung di bkt pondok kelapa :
Ini adalah merupakan manfaat air yang berada di sekitar bkt, kenapa tumbuh-tumbuhan bisa hidup subur di dekat bkt ini, karena akar-akar nya mudah menyarap air yang jarak nya tidak jauh berada di bawah dasar tanah. Jadi, semua tumbuhan akan subur ketika berada di dekat sumber air yang berlimpah.
2.    Bahayanya
Petani memang tidak begitu memikirkan apa dampak yang akan menimpa tanamannya ketika sedang menyiram menggunakan air kali (bkt) yang akan berujung sakit pada daun-daun tanaman, karena tidak tertutup kemungkinan bahwa air limbah banyak mengandung zat-zat kimia berbahaya. Karena sudah pasti air bkt ini tercemar oleh limbah organik dari manusia, hewan, dan tanaman, yang membuat air menjadi kotor dan bau. Dan apakah yang terjadi kalau tanaman yang di siram melalui air yang tercemar, yaitu akan merusak tanaman, akan mempengaruhi rasa apabila itu nanti akan dimasak tanamannya, dan yang paling merugikan adalah tanaman nya mati atau layu, walau tanaman subur memang ketika berada di dekat kali tetapi petani terkadang memakai obat tanaman untuk menyuburkan dan ini akan lebih-lebih membuat tanaman cepat rusak.

mungkin hanya ini saja tulisan pengalaman pribadi saya terhadap kepedulian air jakarta, solusi untuk kedepan nya mungkin dari Pemda jakarta harus sering-sering mengecek air yang berada di bkt ini, karena air nya sudah mulai banyak sampah yang itu akan menghambat mengalirnya air. Buat pemda jakarta kedepan nya mudah-mudahan bisa lebih baik lagi. Cukup sekian saya ucapkan terima kasih.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : Imam Baihaqi HS
Pekerjaan : Mahasiswa
TTL : 10 Desember 1993
Alamat : Jl. Gamprit 2 gg delima 3 rt 05/14 no 73 
            jati waringin bekasi 17411
email : bayhaqiimam629@yahoo.com
No. Tlp/ WA : 0896-8925-2942

PENGEMBANGAN KURIKULUM PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM

Kamis, 13 Oktober 2016

Abstrak:  
Pengembangan  kurikulum  Pendidikan  Agama  Islam adalah  suatu  proses    kegiatan  penyusunan,  pelaksanaan,  penilaian dan  penyempurnaan  kurikulum  pendidikan  agama  Islam.  Ada empat  asas  dalam  pengembangan  kurikulum  yaitu  asas  filosofis, sosiologis,  organisatoris  dan  psikologis.  Selain  itu, terdapat empat pendekatan  dalam  pengembangan  kurikulum  di  antaranya,  yaitu pendekatan  subjek  akademik,  pendekatan  humanistic,  pendekatan teknologi,  dan  pendekatan  rekonstruksi  social.  Untuk  meningkatkan  mutu  PTAI,  maka  kurikulum  yang  diterapkan  perlu  terus dikembangkan  dengan  memperhatikan  asas-asas  pengembangan kurikulum  di  atas.  Pengembangan  kurikulum  PTAI  harus  berbasis kompetensi,  agar  lulusannya  memiliki  kompetensi  handal  sesuai bidang garapannya.
Kata kunci:  pengembangan  kurikulum,  pendidikan  agama  Islam, PTAI, kompetensi
Penulis: M. Hanafi
Kode Jurnal: jpperadabanislamdd140214

Perspektif Sosiologi tentang Kurikulum

Abstrak:  
Tujuan  kajian  ini  dimaksudkan  untuk  menjelaskan  pemikiran  empat  sosiolog  yaitu  Pierre Bourdieu, Michael W. Apple, Henry Giroux dan Carlos Alberto Torres tentang kurikulum dan menjelaskan definisi kurikulum dalam perspektif sosiologis. Metodologi yang digunakan  adalah melakukan kajian pustaka dari buku-buku yang ditulis oleh empat sosiolog tersebut. Hasil kajian menunjukkan bahwa: 1)  negara  menjalankan  praktek  kekuasaannya  melalui  penggunaan  seperangkat  mekanisme  wacana yaitu dengan pembentukan teks-teks pendidikan untuk menghasilkan berbagai kepatuhan berupa nilai, cara pandang dunia, dan sebagainya. Kurikulum sebagai bentuk kekuasaan digunakan negara dalam memproduksi  berbagai  cara  pandang  dunia  yang  harus  sejalan  dengan  cara  pandang  negara  dan  2) kurikulum merupakan sebuah ruang dimana para agen dengan kepentingan dan modalnya yang berbeda-beda saling bertarung untuk memperjuangkan posisi, pengaruh, prestis dan kedudukan. Perlu dilakukan diskusi dan kajian lebih mendalam tentang kurikulum dalam berbagai aspek. Selama ini kajian tentang kurikulum lebih banyak ditekankan pada kajian pedagogik yang lebih menempatkan kurikulum sebagai kajian mikro.
Kata kunci: kurikulum, sosiologi, kontestasi, dan kekuasaan
Penulis: Rakhmat Hidayat

Kode Jurnal: jppendidikandd110237

Pengembangan Kurikulum Kewirausahaan di Sekolah Menengah Pertama

Abstrak:  
Tujuan  penulisan  artikel  ini  dimaksudkan  untuk  mengkaji  pengembangan  kurikulum kewirausahaan di SMP yang berkaitan dengan definisi kurikulum kewirausahaan, landasan penyusunan kurikulum kewirausahaan, desain pengembangan kurikulum kewirausahaan dan nilai-nilai kewirausahaan yang dimuat dalam kurikulum kewirausahaan. Pengembangan kurikulum kewirausahaan menjadi sesuatu yang penting dalam rangka mengurangi pengangguran di negeri dan meningkatkan kemakmuran rakyat. Tingkat SMP merupakan tempat yang strategis untuk pengembangan kurikulum kewirausahaan karena pada tahap perkembangan ini, siswa sudah memiliki kemampuan berpikir yang lengkap sehingga amat potensial untuk mereka bisa menyerap dan menerapkan nilai-nilai kewirausahaan dalam pengalaman belajar mereka.
Kata kunci: kurikulum, wirausaha,  orientasi, dan nilai
Penulis: Yudha Nata Saputra
Kode Jurnal: jppendidikandd110272

PENGEMBANGAN KURIKULUM SEBAGAI INTERVENSI KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

Abstrak
Tujuan dari tulisan ini adalah mengajukan pengertian bahwa kurikulum dapat menjadi titik  tolak  bagi  peningkatan  mutu  pendidikan.  Berdasarkan  pernyataan  tersebut,  tulisan  ini mengajukan argumentasi bahwa efektivitas implementasi kurikulum tidak hanya terletak pada isi konsep yang komprehensif, tetapi juga pada kondisi kurikulum tersebut akan dilaksanakan. Kondisi  tersebut  meliputi  kompetensi  guru  dan  kecukupan  ketersediaan  sarana  pendidikan pada  tingkat  sekolah.  Pengembangan  Kurikulum  2013  oleh  Kementerian  Pendidikan  dan Kebudayaan yang sekarang sedang berlangsung sedang dicermati oleh anggota masyarakat. Hal ini tentu saja merupakan konsekuensi kurikulum sebagai bagian dari kebijakan pendidikan. Ada  yang  mempertanyakan  tentang  konsepnya,  tetapi  ada  juga  yang  setuju  dengan  ide Pengembangan Kurikulum 2013. Namun demikian tulisan ini berpendapat, meskipun ada yang tidak setuju atau setuju, bahwa faktor yang mendasari efektivitas pelaksanaan kurikulum adalah faktor manajemen. Faktor manajemen yang dimaksud meliputi manajemen pada tingkat sekolah dan kelas. Kehadiran teknologi informasi praktis pada setiap aspek kehidupan membawa dampak yang positif terhadap dunia pendidikan.
Kata kunci: mutu pendidikan, kurikulum, manajemen pendidikan, kepemimpinan
Penulis: Bambang Indriyanto
Kode Jurnal: jppendidikandd120373

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III DI SDN DAERAH BINAAN 6 KECAMATAN PONGGOK KABUPATEN BLITAR

Abstract
Perubahan kurikulum merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang diberlakukan telah mengalami beberapa kali perubahan. Kurikulum yang berlaku saat ini adalah Kurikulum 2013 untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Namun kemunculan kurikulum 2013 belum di implementasikan ke semua sekolah, hanya sekolah tertentu saja yang sudah melaksanakan kurikulum 2013 dan salah satunya yaitu SDN daerah binaan 6 Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. Pelaksanaan pembelajaran tematik merupakan salah satu ciri dari kurikulum 2013 dimana pembelajaran tematik tersebut dilaksanakan di di semua jenjang dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMA. Hal tersebut yang sering menimbulkan masalah dalam mengaitkan antar mata pelajaran dengan tema yang telah di tentukan khususnya pada pihak guru selaku pelaksana dalam kegiatan pembelajaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran tematik kelas III di SDN daerah binaan 6 Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. Objek penelitian ini adalah terdiri dari 3 sekolah yaitu SDN Pojok 01, SDN Pojok 02, dan SDN Ponggok 02. Setiap guru dari 3 sekolah tersebut mempunyai kemampuan yang berbeda dalam mengajar. Pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi dari instrumen dari PLPG untuk menilai kinerja guru dalam mengajar.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode analisis interaksi dengan pengolahan data menggunakan model Countenance Stake.
Hasil analisis data menunjukkan Di SDN Pojok 01 Implementasi Pembelajaran Tematik Kelas III mendapatkan nilai pembobotan 4,25, di SDN Pojok 02 Implementasi Pembelajaran Tematik Kelas III mendapatkan nilai pembobotan 4,667 dan di SDN Pojok 02 Implementasi Pembelajaran Tematik Kelas III mendapatkan nilai pembobotan 4,417.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa di SDN Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar beberapa guru mengalami kesulitan dalam mengaitkan setiap mata pelajaran satu dengan yang lainya dalam setiap kegiatan pembelajaran dan pemanfaatan media yang masih kurang sehingga dalam proses pembelajaran guru masih belum bisa maksimal dalam menerapkan kegiatan pembelajaran tematik.
Kata Kunci: Evaluasi, Pembelajaran tematik
Penulis: PRIWAN YUDA, MOCHAMAD SYAICHUDIN
Kode Jurnal: jppendidikandd142577

APLIKASI ANALISIS KORELASI KANONIK PADA HUBUNGAN PERILAKU PSIKOLOGIS SISWA DAN PRESTASI BELAJAR DALAM KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG

Abstract
Perkembangan pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari pondasi pendidikan yaitu kurikulum. Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menetapkan kurikulum 2013 sebagai kurikulum baru, sehingga peneliti mengaplikasikan mainan edukasi TAKTIKTAK sebagai penunjang kurikulum 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui frekuensi jawaban siswa terhadap kuesioner motivasi belajar, minat belajar dan tanggapan siswa mengenai TAKTIKTAK serta mengetahui hubungan motivasi, minat, dan tanggapan siswa mengenai TAKTIKTAK terhadap prestasi belajar. Oleh karena itu peneliti mengaplikasikan analisis statistika deskriptif dan korelasi kanonik untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hasil analisis, motivasi belajar siswa perlu ditingkatkan lagi karena lebih dari 33% siswa menjawab netral terhadap pembelajaran kurikulum 2013. Minat belajar lebih dari 37% siswa sudah baik dan lebih dari 44.4% siswa menganggap TAKTIKTAK adalah media edukasi penunjang kurikulum 2013. Terdapat hubungan yang signifikan  sebesar 0.8848 antara kelompok perilaku psikologis dengan kelompok prestasi belajar siswa. Berdasarkan muatan kanonik, minat belajar memiliki hubungan paling erat sebesar 0.9991, setelah itu adalah tanggapan siswa mengenai TAKTIKTAK sebesar 0.8336. Nilai UKK memiliki hubungan terbesar dengan peubah kanoniknya yaitu 0.8840. Oleh karena itu siswa yang memiliki minat belajar yang besar dalam kurikulum 2013, maka juga memiliki nilai UKK yang baik. Begitupula siswa yang beranggapan baik terhadap mainan TAKTIKTAK juga memiliki nilai UKK yang baik pula.
Kata kunci: Kurikulum 2013, TAKTIKTAK, Perilaku Psikologis, Prestasi Belajar, Analisis Korelasi Kanonik
Penulis: WINDY ANTIKA ANTIS WATIN, heni kusdarwati
Kode Jurnal: jpmatematikadd150713

KENDALA-KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMKN 3 BUDURAN DAN SOLUSINYA

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh kepala sekolah, guru otomotif SMKN 3 Buduran dalam menangani kendala implementasi kurikulum 2013.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data dikumpulkan dari 5 guru dan kepala sekolah dengan melalui wawancara, pedoman observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan kendala yang dihadapi kepala sekolah, adalah: (1) pemahaman kepala sekolah belum utuh, buku panduan guru dan siswa yang di dapat masih 30%. (2) Kesulitan untuk mengontrol semua guru agar dapat melaksanakan kurikulum 2013, dan LCD yang sering rusak. (3) Kesulitan dalam melakukan penilaian sikap karena jumlah form penilaian dan murid yang banyak. Kendala yang dihadapi guru dalam persiapan yaitu RPP yang belum adanya amanat 5M, pemahaman yang belum utuh. Dalam pelaksanaan sulitnya membuat siswa untuk aktif bertanya dan menerapkan 5M, dan dalam evaluasi sulitnya untuk menilai seluruh siswa karena belum tahu pasti sesuai dengan penilaian sikap pada kurikulum 2013. Solusi untuk kepala sekolah yaitu mengadakan sosialisasi kurikulum 2013 dan mencari sumber lain seperti dari internet dan buku. Mencari materi yang menarik perhatian siswa dan tahap evaluasinya sudah menggunakan komputer dalam mengkoreksi lembar kerja siswa. Solusi untuk guru dalam persiapan dengan mengikuti sosialisasi, pelatihan, perlu  kesadaran diri dan motivasi diri agar terlaksananya implementasi kurikulum 2013 dan untuk RPP agar sesuai kurikulum 2013, guru bertanya pada guru lain atau cari di internet yang sesuai kurikulum 2013. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru menyelingi cerita, humor, dan membuat kelompok agar murid bisa aktif bertanya. Tahap evaluasi dalam penilain guru menyuruh beberapa siswa untuk menilai satu kelas dan membandingkan nilai dengan guru lain, selain itu juga bisa bertanya pada orang tua atau teman dalam penilaian sikap.
Kata Kunci: Kurikulum 2013, kendala implementasi dan solusi
Penulis: Didiek Erica Perwira, Dewanto
Kode Jurnal: jptmesindd150175

MANAJEMEN KURIKULUM PESANTREN MU’ADALAH DIROSATUL MUALLIMIN ISLAMIYAH PONDOK PESANTREN AL-HAMIDY BANYUANYAR PALENGAAN PAMEKASAN

Sari: Artikel ini mendeskripsikan tentang manajemen kurikulum Pesantren Mu’adalah Dirosatul Muallimin Islamiyah Al-Hamidy Banyuanyar. Pertama, karakteristik kurikulum lebih menitikberatkan kepada disiplin ilmu-ilmu keagamaan; Kedua, manajemen kurikulum meliputi perencanaan yang dilakukan dengan membentuk tim penyusun kurikulum, strategi penyampaian kurikulum menggunakan metode diskusi dan tanya jawab, pengorganisasian kurikulum dimulai dari elemen pelaksananya berdasarkan tugasnya masingmasing yang dilanjutkan dengan pengorganisasian materi agama dan umum yang dikemas secara rapi dalam satu skema pembelajaran. Sedangkan evaluasi kurikulum melalui ikhtibr al-daury dan tamrn. Ketiga, kendala implementasi kurikulum adalah kurangnya motivasi dan kegairahan belajar siswa serta kurangnya inovasi pembelajaran.
Kata kunci: Manajemen, kurikulum, pesantren mu’adalah
Penulis: Saiful Anam
Kode Jurnal: jpperadabanislamdd120047

KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMP SWASTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

Abstrak
Pembelajaran pada kurikulum 2013 ini menggunakan pendekatan saintifik. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui  kemampuan guru  IPA  dalam  penerapan  Kurikulum  2013  di  SMP  Swasta Surakarta yang telah mengimplementasikan Kurikulum 2013 tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan  penelitian  deskriptif  dengan  pendekatan  survei,  teknik  pengumpulan  data  dilakukan dengan observasi, dokumenter dan wawancara. Data yang diperoleh berupa kemampuan guru IPA SMP  Swasta  Surakarta  dalam  pembelajaran  berdasarkan  Kurikulum  2013.  Data  yang  terkumpul dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai kemampuan  guru  IPA  dalam  penerapan  Kurikulum  2013  di  SMP  Swasta  Surakarta  yang  telah menimplementasikan  Kurikulum  2013  tahun  ajaran  2013/2014  diperoleh  kesimpulan  bahwa kemampuan  guru  IPA  dalam  penerapan  Kurikulum  2013  di  SMP  Swasta  Surakarta  tahun  ajaran 2013/2014 pada dasarnya baik (72,91 %), terbukti pada proses perencanaan yang sudah baik (71,87 %)  dan  proses  pelaksanaan  yang  sangat  baik  (76,84  %).  Namun  pada  proses  perencanaan  lemah pada  komponen  sumber  belajar  (25  %)  dan  pada  proses  pelaksanaan  lemah  pada  komponen menerapkan  pembelajaran  terpadu  (50  %),  sedangkan  komponen  yang  lain  sudah  terlihat  sangat baik. Kemampuan  guru  IPA  SMP  Swasta  Surakarta  dalam  pembelajaran  berdasarkan  Kurikulum 2013 dikategorikan Sangat Baik.
Kata kunci: kemampuan guru, perencanaan dan pembelajaran kurikulum 2013
Penulis: Hariyatmi, Pungky Pradita
Kode Jurnal: jppendidikandd140473

PENERAPAN KURIKULUM INTEGRATIF ISLAMI DALAM PENGAJARAN IPA SAINS PADA SD/MI DI PROVINSI ACEH

ABSTRAK:
 Departemen Pendidikan di Indonesia telah banyak melakukan upaya untuk meningkatkan kualiti pengajaran dan pembelajaran di sekolah, misalnya dengan melakukan perubahan kurikulum, meningkatkan kualifikasi guru, dan menerapkan beberapa inovasi dalam pengajaran dan pembelajaran sains. Sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945, kurikulum pendidikan telah diubah sebanyak sembilan kali yaitu pada tahun 1947 sampai tahun 2006. Setiap kurikulum menggunakan pendekatan yang berbeda dan masing-masing kurikulum yang diperkenalkan dan digambarkan sebagai kurikulum yang ideal.Tapi perubahan dari satu kurikulum ke kurikulum yang lainnya tidak menghasilkan perbaikan yang signifikan hingga dengan Kurikulum Integratif yang Islami pada pengajaran dan pembelajaran IPA-Sains dapat meningkatkan kreativitas guru dalam melakukan pembelajaran yang dapat dimuati dengan nilai-nilai dan konsep manajemen air dan sanitasi. Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku arif guru dan siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah manajemen air dan sanitasi pada kehidupan sehari-hari, menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan.Dapat menumbuhkan kesedaran jati diri budaya lokal serta kesedaran akan keanekaragaman kelompok masyarakat, budaya, dan kesenian yang menjadi identitas bangsanya. Sifat kearifan siswa untuk menerima kenyataan keanekaragaman budaya, agar siswa dapat menyikapi bermacam-macam perbedaan secara toleran dan aktif, kemampuan apresiasi siswa yang meliputi persepsi, pengetahuan, pengertian, analisis, penilaian, dan penghargaan. Kurikulum Integratif yang Islami pada pembelajaran IPA-Sains tingkat SD/MI yang memberikan kesempatan kepada murid untuk lebih bertanggung jawab dan mandiri life skill (pengalaman kehidupan) dalam proses interaksi dalam masyarakat.
Penulis: Ibrahim
Kode Jurnal: jpbiologidd120048

IMPLIKASI RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN TERHADAP MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Abstrak
Tujuan penulisan untuk menyusun rencana strategi pengembangan kurikulum nasional, daerah, dan satuan pendidikan sesuai amanah RPJMN 2010-2014 sektor pendidikan. Hasil kajian menyimpulkan: a) Secara umum dibedakan antara manajemen pengembangan kurikulum terpusat (sentralistik),  tersebar  (desentralistik),  dan  sentral-desentral;  b)  KTSP  adalah  kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, dengan mengacu Standar Nasional Pendidikan.  KTSP merupakan manajemen pengembangan kurikulum sentral-desentral; c) Pada umumnya guru hanya mengadaptasi bahkan mengadopsi KTSP dari satuan pendidikan lain yang belum tentu sesuai dengan karakteristik satuan pendidikannya; d) Pemberian  kewenangan  lebih  baik  berjenjang,  mulai  dari  kewenangan  pemerintah  pusat, pemerintah  provinsi,  pemerintah  kabupaten/kota,  dan  satuan  pendidikan.  Berdasarkan kesimpulan tersebut, direkomendasikan agar  unit-unit kerja terkait, melakukan:  a) penyusunan dan  penetapan  Peraturan  Menteri  Pendidikan  dan  Kebudayaan  tentang  Penataan  Kurikulum Nasional, Daerah, dan Sekolah; b) sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan pendidikan di tingkat pusat dan daerah; c) bantuan profesional pengembangan kurikulum dan pembinaan teknis  kepada  para  penyelenggara  pendidikan;  d)  pelatihan  bagi  para  pendidik  dan  tenaga kependidikan; dan e) penyiapan dan penggandaan seluruh sarana pembelajaran yang diperlukan.
Kata Kunci:  strategi  manajemen  kurikulum  nasional,  kurikulum  daerah,  standar  nasional pendidikan, dan kurikulum satuan pendidikan
Penulis: Herry Widyastono

Kode Jurnal: jppendidikandd120366
 

Most Reading