Diberdayakan oleh Blogger.

Page List

Gallery

Follow us on FaceBook

Ads

PENGEMBANGAN KURIKULUM PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM

Kamis, 13 Oktober 2016

Abstrak:  
Pengembangan  kurikulum  Pendidikan  Agama  Islam adalah  suatu  proses    kegiatan  penyusunan,  pelaksanaan,  penilaian dan  penyempurnaan  kurikulum  pendidikan  agama  Islam.  Ada empat  asas  dalam  pengembangan  kurikulum  yaitu  asas  filosofis, sosiologis,  organisatoris  dan  psikologis.  Selain  itu, terdapat empat pendekatan  dalam  pengembangan  kurikulum  di  antaranya,  yaitu pendekatan  subjek  akademik,  pendekatan  humanistic,  pendekatan teknologi,  dan  pendekatan  rekonstruksi  social.  Untuk  meningkatkan  mutu  PTAI,  maka  kurikulum  yang  diterapkan  perlu  terus dikembangkan  dengan  memperhatikan  asas-asas  pengembangan kurikulum  di  atas.  Pengembangan  kurikulum  PTAI  harus  berbasis kompetensi,  agar  lulusannya  memiliki  kompetensi  handal  sesuai bidang garapannya.
Kata kunci:  pengembangan  kurikulum,  pendidikan  agama  Islam, PTAI, kompetensi
Penulis: M. Hanafi
Kode Jurnal: jpperadabanislamdd140214

Perspektif Sosiologi tentang Kurikulum

Abstrak:  
Tujuan  kajian  ini  dimaksudkan  untuk  menjelaskan  pemikiran  empat  sosiolog  yaitu  Pierre Bourdieu, Michael W. Apple, Henry Giroux dan Carlos Alberto Torres tentang kurikulum dan menjelaskan definisi kurikulum dalam perspektif sosiologis. Metodologi yang digunakan  adalah melakukan kajian pustaka dari buku-buku yang ditulis oleh empat sosiolog tersebut. Hasil kajian menunjukkan bahwa: 1)  negara  menjalankan  praktek  kekuasaannya  melalui  penggunaan  seperangkat  mekanisme  wacana yaitu dengan pembentukan teks-teks pendidikan untuk menghasilkan berbagai kepatuhan berupa nilai, cara pandang dunia, dan sebagainya. Kurikulum sebagai bentuk kekuasaan digunakan negara dalam memproduksi  berbagai  cara  pandang  dunia  yang  harus  sejalan  dengan  cara  pandang  negara  dan  2) kurikulum merupakan sebuah ruang dimana para agen dengan kepentingan dan modalnya yang berbeda-beda saling bertarung untuk memperjuangkan posisi, pengaruh, prestis dan kedudukan. Perlu dilakukan diskusi dan kajian lebih mendalam tentang kurikulum dalam berbagai aspek. Selama ini kajian tentang kurikulum lebih banyak ditekankan pada kajian pedagogik yang lebih menempatkan kurikulum sebagai kajian mikro.
Kata kunci: kurikulum, sosiologi, kontestasi, dan kekuasaan
Penulis: Rakhmat Hidayat

Kode Jurnal: jppendidikandd110237

Pengembangan Kurikulum Kewirausahaan di Sekolah Menengah Pertama

Abstrak:  
Tujuan  penulisan  artikel  ini  dimaksudkan  untuk  mengkaji  pengembangan  kurikulum kewirausahaan di SMP yang berkaitan dengan definisi kurikulum kewirausahaan, landasan penyusunan kurikulum kewirausahaan, desain pengembangan kurikulum kewirausahaan dan nilai-nilai kewirausahaan yang dimuat dalam kurikulum kewirausahaan. Pengembangan kurikulum kewirausahaan menjadi sesuatu yang penting dalam rangka mengurangi pengangguran di negeri dan meningkatkan kemakmuran rakyat. Tingkat SMP merupakan tempat yang strategis untuk pengembangan kurikulum kewirausahaan karena pada tahap perkembangan ini, siswa sudah memiliki kemampuan berpikir yang lengkap sehingga amat potensial untuk mereka bisa menyerap dan menerapkan nilai-nilai kewirausahaan dalam pengalaman belajar mereka.
Kata kunci: kurikulum, wirausaha,  orientasi, dan nilai
Penulis: Yudha Nata Saputra
Kode Jurnal: jppendidikandd110272

PENGEMBANGAN KURIKULUM SEBAGAI INTERVENSI KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

Abstrak
Tujuan dari tulisan ini adalah mengajukan pengertian bahwa kurikulum dapat menjadi titik  tolak  bagi  peningkatan  mutu  pendidikan.  Berdasarkan  pernyataan  tersebut,  tulisan  ini mengajukan argumentasi bahwa efektivitas implementasi kurikulum tidak hanya terletak pada isi konsep yang komprehensif, tetapi juga pada kondisi kurikulum tersebut akan dilaksanakan. Kondisi  tersebut  meliputi  kompetensi  guru  dan  kecukupan  ketersediaan  sarana  pendidikan pada  tingkat  sekolah.  Pengembangan  Kurikulum  2013  oleh  Kementerian  Pendidikan  dan Kebudayaan yang sekarang sedang berlangsung sedang dicermati oleh anggota masyarakat. Hal ini tentu saja merupakan konsekuensi kurikulum sebagai bagian dari kebijakan pendidikan. Ada  yang  mempertanyakan  tentang  konsepnya,  tetapi  ada  juga  yang  setuju  dengan  ide Pengembangan Kurikulum 2013. Namun demikian tulisan ini berpendapat, meskipun ada yang tidak setuju atau setuju, bahwa faktor yang mendasari efektivitas pelaksanaan kurikulum adalah faktor manajemen. Faktor manajemen yang dimaksud meliputi manajemen pada tingkat sekolah dan kelas. Kehadiran teknologi informasi praktis pada setiap aspek kehidupan membawa dampak yang positif terhadap dunia pendidikan.
Kata kunci: mutu pendidikan, kurikulum, manajemen pendidikan, kepemimpinan
Penulis: Bambang Indriyanto
Kode Jurnal: jppendidikandd120373

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III DI SDN DAERAH BINAAN 6 KECAMATAN PONGGOK KABUPATEN BLITAR

Abstract
Perubahan kurikulum merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang diberlakukan telah mengalami beberapa kali perubahan. Kurikulum yang berlaku saat ini adalah Kurikulum 2013 untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Namun kemunculan kurikulum 2013 belum di implementasikan ke semua sekolah, hanya sekolah tertentu saja yang sudah melaksanakan kurikulum 2013 dan salah satunya yaitu SDN daerah binaan 6 Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. Pelaksanaan pembelajaran tematik merupakan salah satu ciri dari kurikulum 2013 dimana pembelajaran tematik tersebut dilaksanakan di di semua jenjang dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMA. Hal tersebut yang sering menimbulkan masalah dalam mengaitkan antar mata pelajaran dengan tema yang telah di tentukan khususnya pada pihak guru selaku pelaksana dalam kegiatan pembelajaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran tematik kelas III di SDN daerah binaan 6 Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. Objek penelitian ini adalah terdiri dari 3 sekolah yaitu SDN Pojok 01, SDN Pojok 02, dan SDN Ponggok 02. Setiap guru dari 3 sekolah tersebut mempunyai kemampuan yang berbeda dalam mengajar. Pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi dari instrumen dari PLPG untuk menilai kinerja guru dalam mengajar.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode analisis interaksi dengan pengolahan data menggunakan model Countenance Stake.
Hasil analisis data menunjukkan Di SDN Pojok 01 Implementasi Pembelajaran Tematik Kelas III mendapatkan nilai pembobotan 4,25, di SDN Pojok 02 Implementasi Pembelajaran Tematik Kelas III mendapatkan nilai pembobotan 4,667 dan di SDN Pojok 02 Implementasi Pembelajaran Tematik Kelas III mendapatkan nilai pembobotan 4,417.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa di SDN Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar beberapa guru mengalami kesulitan dalam mengaitkan setiap mata pelajaran satu dengan yang lainya dalam setiap kegiatan pembelajaran dan pemanfaatan media yang masih kurang sehingga dalam proses pembelajaran guru masih belum bisa maksimal dalam menerapkan kegiatan pembelajaran tematik.
Kata Kunci: Evaluasi, Pembelajaran tematik
Penulis: PRIWAN YUDA, MOCHAMAD SYAICHUDIN
Kode Jurnal: jppendidikandd142577

APLIKASI ANALISIS KORELASI KANONIK PADA HUBUNGAN PERILAKU PSIKOLOGIS SISWA DAN PRESTASI BELAJAR DALAM KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG

Abstract
Perkembangan pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari pondasi pendidikan yaitu kurikulum. Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menetapkan kurikulum 2013 sebagai kurikulum baru, sehingga peneliti mengaplikasikan mainan edukasi TAKTIKTAK sebagai penunjang kurikulum 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui frekuensi jawaban siswa terhadap kuesioner motivasi belajar, minat belajar dan tanggapan siswa mengenai TAKTIKTAK serta mengetahui hubungan motivasi, minat, dan tanggapan siswa mengenai TAKTIKTAK terhadap prestasi belajar. Oleh karena itu peneliti mengaplikasikan analisis statistika deskriptif dan korelasi kanonik untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hasil analisis, motivasi belajar siswa perlu ditingkatkan lagi karena lebih dari 33% siswa menjawab netral terhadap pembelajaran kurikulum 2013. Minat belajar lebih dari 37% siswa sudah baik dan lebih dari 44.4% siswa menganggap TAKTIKTAK adalah media edukasi penunjang kurikulum 2013. Terdapat hubungan yang signifikan  sebesar 0.8848 antara kelompok perilaku psikologis dengan kelompok prestasi belajar siswa. Berdasarkan muatan kanonik, minat belajar memiliki hubungan paling erat sebesar 0.9991, setelah itu adalah tanggapan siswa mengenai TAKTIKTAK sebesar 0.8336. Nilai UKK memiliki hubungan terbesar dengan peubah kanoniknya yaitu 0.8840. Oleh karena itu siswa yang memiliki minat belajar yang besar dalam kurikulum 2013, maka juga memiliki nilai UKK yang baik. Begitupula siswa yang beranggapan baik terhadap mainan TAKTIKTAK juga memiliki nilai UKK yang baik pula.
Kata kunci: Kurikulum 2013, TAKTIKTAK, Perilaku Psikologis, Prestasi Belajar, Analisis Korelasi Kanonik
Penulis: WINDY ANTIKA ANTIS WATIN, heni kusdarwati
Kode Jurnal: jpmatematikadd150713

KENDALA-KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMKN 3 BUDURAN DAN SOLUSINYA

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh kepala sekolah, guru otomotif SMKN 3 Buduran dalam menangani kendala implementasi kurikulum 2013.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data dikumpulkan dari 5 guru dan kepala sekolah dengan melalui wawancara, pedoman observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan kendala yang dihadapi kepala sekolah, adalah: (1) pemahaman kepala sekolah belum utuh, buku panduan guru dan siswa yang di dapat masih 30%. (2) Kesulitan untuk mengontrol semua guru agar dapat melaksanakan kurikulum 2013, dan LCD yang sering rusak. (3) Kesulitan dalam melakukan penilaian sikap karena jumlah form penilaian dan murid yang banyak. Kendala yang dihadapi guru dalam persiapan yaitu RPP yang belum adanya amanat 5M, pemahaman yang belum utuh. Dalam pelaksanaan sulitnya membuat siswa untuk aktif bertanya dan menerapkan 5M, dan dalam evaluasi sulitnya untuk menilai seluruh siswa karena belum tahu pasti sesuai dengan penilaian sikap pada kurikulum 2013. Solusi untuk kepala sekolah yaitu mengadakan sosialisasi kurikulum 2013 dan mencari sumber lain seperti dari internet dan buku. Mencari materi yang menarik perhatian siswa dan tahap evaluasinya sudah menggunakan komputer dalam mengkoreksi lembar kerja siswa. Solusi untuk guru dalam persiapan dengan mengikuti sosialisasi, pelatihan, perlu  kesadaran diri dan motivasi diri agar terlaksananya implementasi kurikulum 2013 dan untuk RPP agar sesuai kurikulum 2013, guru bertanya pada guru lain atau cari di internet yang sesuai kurikulum 2013. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru menyelingi cerita, humor, dan membuat kelompok agar murid bisa aktif bertanya. Tahap evaluasi dalam penilain guru menyuruh beberapa siswa untuk menilai satu kelas dan membandingkan nilai dengan guru lain, selain itu juga bisa bertanya pada orang tua atau teman dalam penilaian sikap.
Kata Kunci: Kurikulum 2013, kendala implementasi dan solusi
Penulis: Didiek Erica Perwira, Dewanto
Kode Jurnal: jptmesindd150175

MANAJEMEN KURIKULUM PESANTREN MU’ADALAH DIROSATUL MUALLIMIN ISLAMIYAH PONDOK PESANTREN AL-HAMIDY BANYUANYAR PALENGAAN PAMEKASAN

Sari: Artikel ini mendeskripsikan tentang manajemen kurikulum Pesantren Mu’adalah Dirosatul Muallimin Islamiyah Al-Hamidy Banyuanyar. Pertama, karakteristik kurikulum lebih menitikberatkan kepada disiplin ilmu-ilmu keagamaan; Kedua, manajemen kurikulum meliputi perencanaan yang dilakukan dengan membentuk tim penyusun kurikulum, strategi penyampaian kurikulum menggunakan metode diskusi dan tanya jawab, pengorganisasian kurikulum dimulai dari elemen pelaksananya berdasarkan tugasnya masingmasing yang dilanjutkan dengan pengorganisasian materi agama dan umum yang dikemas secara rapi dalam satu skema pembelajaran. Sedangkan evaluasi kurikulum melalui ikhtibr al-daury dan tamrn. Ketiga, kendala implementasi kurikulum adalah kurangnya motivasi dan kegairahan belajar siswa serta kurangnya inovasi pembelajaran.
Kata kunci: Manajemen, kurikulum, pesantren mu’adalah
Penulis: Saiful Anam
Kode Jurnal: jpperadabanislamdd120047

KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMP SWASTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

Abstrak
Pembelajaran pada kurikulum 2013 ini menggunakan pendekatan saintifik. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui  kemampuan guru  IPA  dalam  penerapan  Kurikulum  2013  di  SMP  Swasta Surakarta yang telah mengimplementasikan Kurikulum 2013 tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan  penelitian  deskriptif  dengan  pendekatan  survei,  teknik  pengumpulan  data  dilakukan dengan observasi, dokumenter dan wawancara. Data yang diperoleh berupa kemampuan guru IPA SMP  Swasta  Surakarta  dalam  pembelajaran  berdasarkan  Kurikulum  2013.  Data  yang  terkumpul dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai kemampuan  guru  IPA  dalam  penerapan  Kurikulum  2013  di  SMP  Swasta  Surakarta  yang  telah menimplementasikan  Kurikulum  2013  tahun  ajaran  2013/2014  diperoleh  kesimpulan  bahwa kemampuan  guru  IPA  dalam  penerapan  Kurikulum  2013  di  SMP  Swasta  Surakarta  tahun  ajaran 2013/2014 pada dasarnya baik (72,91 %), terbukti pada proses perencanaan yang sudah baik (71,87 %)  dan  proses  pelaksanaan  yang  sangat  baik  (76,84  %).  Namun  pada  proses  perencanaan  lemah pada  komponen  sumber  belajar  (25  %)  dan  pada  proses  pelaksanaan  lemah  pada  komponen menerapkan  pembelajaran  terpadu  (50  %),  sedangkan  komponen  yang  lain  sudah  terlihat  sangat baik. Kemampuan  guru  IPA  SMP  Swasta  Surakarta  dalam  pembelajaran  berdasarkan  Kurikulum 2013 dikategorikan Sangat Baik.
Kata kunci: kemampuan guru, perencanaan dan pembelajaran kurikulum 2013
Penulis: Hariyatmi, Pungky Pradita
Kode Jurnal: jppendidikandd140473

PENERAPAN KURIKULUM INTEGRATIF ISLAMI DALAM PENGAJARAN IPA SAINS PADA SD/MI DI PROVINSI ACEH

ABSTRAK:
 Departemen Pendidikan di Indonesia telah banyak melakukan upaya untuk meningkatkan kualiti pengajaran dan pembelajaran di sekolah, misalnya dengan melakukan perubahan kurikulum, meningkatkan kualifikasi guru, dan menerapkan beberapa inovasi dalam pengajaran dan pembelajaran sains. Sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945, kurikulum pendidikan telah diubah sebanyak sembilan kali yaitu pada tahun 1947 sampai tahun 2006. Setiap kurikulum menggunakan pendekatan yang berbeda dan masing-masing kurikulum yang diperkenalkan dan digambarkan sebagai kurikulum yang ideal.Tapi perubahan dari satu kurikulum ke kurikulum yang lainnya tidak menghasilkan perbaikan yang signifikan hingga dengan Kurikulum Integratif yang Islami pada pengajaran dan pembelajaran IPA-Sains dapat meningkatkan kreativitas guru dalam melakukan pembelajaran yang dapat dimuati dengan nilai-nilai dan konsep manajemen air dan sanitasi. Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku arif guru dan siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah manajemen air dan sanitasi pada kehidupan sehari-hari, menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan.Dapat menumbuhkan kesedaran jati diri budaya lokal serta kesedaran akan keanekaragaman kelompok masyarakat, budaya, dan kesenian yang menjadi identitas bangsanya. Sifat kearifan siswa untuk menerima kenyataan keanekaragaman budaya, agar siswa dapat menyikapi bermacam-macam perbedaan secara toleran dan aktif, kemampuan apresiasi siswa yang meliputi persepsi, pengetahuan, pengertian, analisis, penilaian, dan penghargaan. Kurikulum Integratif yang Islami pada pembelajaran IPA-Sains tingkat SD/MI yang memberikan kesempatan kepada murid untuk lebih bertanggung jawab dan mandiri life skill (pengalaman kehidupan) dalam proses interaksi dalam masyarakat.
Penulis: Ibrahim
Kode Jurnal: jpbiologidd120048

IMPLIKASI RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN TERHADAP MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Abstrak
Tujuan penulisan untuk menyusun rencana strategi pengembangan kurikulum nasional, daerah, dan satuan pendidikan sesuai amanah RPJMN 2010-2014 sektor pendidikan. Hasil kajian menyimpulkan: a) Secara umum dibedakan antara manajemen pengembangan kurikulum terpusat (sentralistik),  tersebar  (desentralistik),  dan  sentral-desentral;  b)  KTSP  adalah  kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, dengan mengacu Standar Nasional Pendidikan.  KTSP merupakan manajemen pengembangan kurikulum sentral-desentral; c) Pada umumnya guru hanya mengadaptasi bahkan mengadopsi KTSP dari satuan pendidikan lain yang belum tentu sesuai dengan karakteristik satuan pendidikannya; d) Pemberian  kewenangan  lebih  baik  berjenjang,  mulai  dari  kewenangan  pemerintah  pusat, pemerintah  provinsi,  pemerintah  kabupaten/kota,  dan  satuan  pendidikan.  Berdasarkan kesimpulan tersebut, direkomendasikan agar  unit-unit kerja terkait, melakukan:  a) penyusunan dan  penetapan  Peraturan  Menteri  Pendidikan  dan  Kebudayaan  tentang  Penataan  Kurikulum Nasional, Daerah, dan Sekolah; b) sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan pendidikan di tingkat pusat dan daerah; c) bantuan profesional pengembangan kurikulum dan pembinaan teknis  kepada  para  penyelenggara  pendidikan;  d)  pelatihan  bagi  para  pendidik  dan  tenaga kependidikan; dan e) penyiapan dan penggandaan seluruh sarana pembelajaran yang diperlukan.
Kata Kunci:  strategi  manajemen  kurikulum  nasional,  kurikulum  daerah,  standar  nasional pendidikan, dan kurikulum satuan pendidikan
Penulis: Herry Widyastono

Kode Jurnal: jppendidikandd120366

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KELAS IV SDN BANARAN 1 KERTOSONO

ABSTRAK
Penelitian ini tentang Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 Kelas IV SDN  Banaran  1  Kertosono.  Latar  belakang  penelitian  ini  adalah  berdasarkan observasi  yang  dilakukan,  SDN  Banaran  1  Kertosono  merupakan  salah  satu sekolah dasar yang melaksanakan Kurikulum 2013. Evaluasi kurikulum dalam meningkatkan hasil output sekolah menjadi tugas sekolah sehingga dapat tercipta suatu hasil  yang berkualitas dalam kegiatan pembelajaran guru,  peserta didik, DAN kepala sekolah dalam menerapkan Kurikulum 2013. Tujuan dari penelitian ini  adalah  untuk  mengetahui  sejauh  mana  kesiapan  dalam  implementasi Kurikulum 2013 di SDN Banaran 1 Kertosono. Jenis  penelitian  ini  adalah  penelitian  evaluasi.  Prosedur  penelitian menghasilkan  data  berupa  kata-kata  tertulis  atau  lisan  dari  orang-orang  dan perilaku  yang    diamati.  Metode  pengumpulan  data  yang  digunakan  adalah wawancara,  dokumentasi  dan  observasi.  Teknik  analisis  data  yang  digunakan adalah  teknik  analisis  data  kualitatif  dengan  metode  analisis  interaksi  atau interactive  analysis  models dengan langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data,  penyajian  data,  dan  penarikan  kesimpulan.  Peneliti  juga  menggunakan kriteria untuk memudahkan dalam menyampaikan kesimpulan hasil penelitian. Hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  kesiapan  implementasi Kurikulum  2013  kelas  IV  SDN  Banaran  1  Kertosono  sebagai  berikut: kepemimpinan kepala sekolah dengan NK= 4,41 dapat dikategorikan Sangat Baik, krativitas guru dengan NK= 3,83 dapat dikategorikan Baik, aktivitas peserta didik dengan NK= 3,54 dapat dikategorikan Baik, lingkungan yang kondusif akademik dengan  NK=  4,66  dapat  dikategorikan  Sangat  Baik.  Sebagai  bahan  perbaikan dalam  implementasi  Kurikulum  2013  selanjutnya,  rekomendasi  yang  dapat diberikan adalah sekolah dan guru membuat perencanaan pembelajaran dengan matang menyesuaikan dengan kondisi peserta didik, sarana, prasarana sekolah dan mengembangkan Kurikulum 2013 sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.  
Kata Kunci: Evaluasi, Implementasi, Kurikulum 2013
Penulis: Dita Agustiyana, Sutrisno Widodo
Kode Jurnal: jppendidikandd142587

EVALUASI HASIL IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA MATA PELAJARAN IPS KOMPETENSI DASAR SEJARAH (Studi Kasus: SMP Kartika Nasional Plus Surabaya Kelas VIII Semester 1)

Abstract
Kurikulum yang diaplikasikan di sekolah sebagai  acuan operasional pembelajaran merupakan salah satu kebijakan public yang jarang dievaluasi. Akibat hal tersebut, tidak banyak data impelementasi di lapangan yang dapat dijadikan bahan evaluasi untuk pengembangan kurikulum selanjutnya.  Tujuan penelitian adalah menganalisis hasil implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada pembelajaran sejarah kelas 8 di SMP Kartika Nasional Plus Surabaya.
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian evaluatif yang ditujukan untuk mengumpulkan data atau informasi, untuk dibandingkan dengan kriteria, kemudian diambil kesimpulan. KTSP yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan tujuan menyelesaikan masalah pada pelaksanaan kurikulum sebelumnya akan dievaluasi menggunakan model evaluasi CIPPO (Context, Inputs, Process, Product dan Outcome). Penelitian dilakukan di  SMP Kartika Nasional Plus Surabaya yang beralamat di Jalan Raya Tenggilis No.8 Surabaya. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Agustus sampai dengan November 2013. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah evaluasi kurikulum berbasis kompetensi pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar sejarah dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa . Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi literature, wawancara dan observasi. Analisa yang digunakan adalah metode analisis evaluasi kebijakan publik yang dipadukan dengan model evaluasi CIPPO (Context, Inputs, Process, Product dan Outcome). Instrument penelitian terdiri dari lembar wawancara, angket dan soal untuk siswa.
Hasil penelitian adalah keterlaksanaan kurikulum di SMP Kartika Nasional Plus Surabaya telah berjalan dengan cukup karena prosentase hanya mencapai  60% dari total table keterlaksanaan kurikulum dari aspek CIPPO (Context, Inputs, Process, Product dan Outcome). Pelaksanaan implementasi kurikulum membutuhkan lebih banyak komitmen segala pihak untuk memaksimalkan aplikasi teori dan pelaksanaan di sekolah dengan benar sesuai dengan teori yang telah disusun oleh pemerintah pusat.
Kata Kunci:  Evaluasi Kurikulum, KTSP, Kompetensi Dasar Sejarah
Penulis: RATIH FITROH YULIANTARI, AGUS SUPRIJONO
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd140300

SURVEI TENTANG PERSEPSI DAN KESIAPAN KONSELOR TERHADAP BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMA SURABAYA SELATAN

Abstract
Penelitian ini dilakukan di SMA Surabaya wilayah selatan dan khusus sekolah yang masih belum menerapkan Kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan kesiapan Konselor terhadap Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kurikulum 2013, sampelnya yakni SMA Muhammadiyah 4 Surabaya, SMA Antartika Surabaya, SMA Kartika Wijaya Surabaya, SMA Widya Dharma Surabaya,  SMA Kawung 2 Surabaya, SMA Giki 1 Surabaya, SMA Gema 45 Surabaya, SMA Pamardi Putra Surabaya dan SMA Budi Sejati Surabaya. Dalam penelitian ini terdiri dari satu informan utama adalah Guru BK di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif jenis survey. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Metode analisis data menggunakan konsep interaktif Miles dan Huberman melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji kredibilitas data menggunakan triangulasi teknik. Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini menunjukkan bahwa pesrsepsi dan kesiapan Guru BK di sekolah berbeda-beda. Persiapan yang dilakukan oleh Guru BK dengan mengikuti pelatihan tentang implementasi Kurikulum 2013, memberikan pengarahan pada siswa mengenai minat kelompok belajar, arah mata pelajaran ke jenjang karir siswa.menyiapkan angket minat dan tes intelegnsi, menganalisis nilai raport di SMP, nilai UN di SMP, memberikan wawancara dan analisis dukungan orang tua.   Perbedaan yang signifikan pada KTSP dengan Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kurikulum 2013 adalah penjurusan diganti dengan layanan peminatan ketika siswa kelas X. Kelebihan Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kurikulum 2013 di sekolah yaitu pada proses peminatan di awal kelas X Guru BK dapat membantu siswa dalam memilih jurusan dan memantapkan pilihan karirnya untuk ke depan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki siswa.  Sedangkan kelemahan Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kurikulum 2013 di sekolah yaitu adanya ketidaksesuaian antara ketetapan Kemendikbud mengenai waktu pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kurikulum 2013 adalah  2 (dua) jam tatap muka secara klasikal namun pada kenyataannya berbeda dengan ketetapan pada setiap sekolah bahwa di sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013 tidak adanya jam mengajar Bimbingan dan Konseling dikelas.
Kata Kunci: Persepsi, Kesiapan, Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kurikulum 2013
Penulis: REZKI WANDA FEBRIYA, WIRYO NURYONO
Kode Jurnal: jpbkdd140366

PERBEDAAN STRES BELAJAR SISWA DENGAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013 DI SMA KABUPATEN KLATEN

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stres belajar siswa dengan pembelajaran kurikulum 2006 dan 2013 di SMA Kabupaten Klaten dan untuk mengetahui perbedaan stres belajar siswa dengan pembelajaran kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 di SMA Kabupaten Klaten. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis komparasi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Bayat berjumlah 144 siswa dan siswa kelas X dan XI SMA N 1 Cawas berjumlah 248 siswa. Penentuan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Data diperoleh dengan menggunakan checklist stres belajar. Uji validitas menggunakan expert jugdement, sedangkan reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan nilai koefisien sebesar 0,805. Analisis data menggunakan teknik uji-t dengan Mann Whitney U . Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum siswa dengan pembelajaran kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 mempunyai kecenderungan stres belajar rendah. Hasil analisis data dengan uji t angka signifikansi 0,528 atau p>0,05 menunjukkan tidak adanya perbedaan stres belajar siswa dengan pembelajaran kurikulum 2006 dan kurikulum 2013.
Kata Kunci: stres belajar, siswa dengan pembelajaran kurikulum 2006, siswa dengan pembelajaran kuirkulum 2013
Penulis: Fitria Kurniawati
Kode Jurnal: jpbkdd150256

KESIAPAN SMK NEGERI 5 SURABAYA DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan sekolah SMK Negeri 5 Surabaya dalam melaksanakan Kurikulum 2013, di tinjau dari persepsi kepala sekolah dan guru-gurunya, terutama jurusan teknik pemesinan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan melalui angket, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesiapan SMK Negeri 5 Surabaya ditinjau dari persepsi kepala sekolah sudah sangat siap melaksanakan kurikulum 2013. yang meliputi persiapan, pelaksanaan, evaluasi, sarana dan prasarana. dengan hasil keseluruhan adalah (81,4%). Persepsi Guru teknik pemesinan terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 dari segi persiapan (80,6%) maka dapat dikategorikan siap dalam melaksanakan kurikulum 2013, pelaksanaan (82,3%) maka dapat dikategorikan sangat siap dalam melaksanakan kurikulum 2013, evaluasi kurikulum 2013 (80,4%) maka dapat dikategorikan siap dalam melaksanakan kurikulum 2013. Persepsi guru terhadap sarana dan prasarana di jurusan teknik pemesinan (80,8%) maka dapat dikategorikan siap dalam pelaksanaan kurikulum 2013.
Kata Kunci: Kurikulum 2013, implementasi, dan kesiapan sekolah
Penulis: CHAFIDZ GHOZALI, Dewanto
Kode Jurnal: jptmesindd150434

Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Teknologi Infomasi Dan Komunikasi di Jenjang SMAN di Kota Singaraja

Abstract: 
Evaluasi pelaksanaan kurikulum TIK di jenjang SMAN di kota Singaraja memiliki tujuan (a) mengidentifikasi kesiapan sekolah melaksanakan kurikulum TIK tahun 2004 di jenjang SMA Negeri di kota Singaraja, (b) mengidentifikasi upaya-upaya yang telah dilakukan SMA Negeri di kota Singaraja guna mengoptimalkan pencapaian standar kompetensi kurikulum TIK tahun 2004, (c) mengetahui pelaksanaan kurikulum TIK tahun 2004 di masing-masing SMA Negeri di kota Singaraja, serta (d) mengidentifikasi keberhasilan pencapaian standar kompetensi kurikulum TIK tahun 2004 di masing-masing SMA Negeri di kota Singaraja. Penelitian ini melibatkan 300 orang siswa dan 12 orang guru sebagai sampel penelitian. Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi, checklist observasi dan survei. Data penelitian dianalisis melalui teknik analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (a) kesiapan  SMA Negeri di kota Singaraja dalam melaksanakan kurikulum TIK tahun 2004 ditinjau dari dukungan sumber daya lokal tergolong masih rendah, (b) mayoritas sekolah telah melakukan upaya-upaya pembentukan nota kesepakatan dengan lembaga mitra untuk menutupi kekurangan sumber daya lokal guna mengoptimalkan pencapaian standar kompetensi kurikulum TIK tahun 2004, (c) pelaksanaan kurikulum TIK tahun 2004 di masing-masing SMA Negeri di kota Singaraja sudah tergolong baik dengan dibentuknya nota kesepakatan dengan lembaga mitra di samping juga didukung oleh karakteristik materi yang dapat meningkatan aktivitas belajar siswa, dan (d) keberhasilan pencapaian standar kompetensi kurikulum TIK tahun 2004 di masing-masing SMA Negeri di kota Singaraja masih terbatas pada pemanfaatan TIK sebagai alat bantu, belum pada pencapaian pemanfaatannya untuk memahami sebuah materi.
Kata kunci: evaluasi, kurikulum, teknologi informasi dan komunikasi
Penulis: I Nyoman Sukajaya
Kode Jurnal: jppendidikandd100085
 

Most Reading