Diberdayakan oleh Blogger.

Page List

Gallery

Follow us on FaceBook

Ads

SURVEI TENTANG PERSEPSI DAN KESIAPAN KONSELOR TERHADAP BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMA SURABAYA SELATAN

Kamis, 13 Oktober 2016

Abstract
Penelitian ini dilakukan di SMA Surabaya wilayah selatan dan khusus sekolah yang masih belum menerapkan Kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan kesiapan Konselor terhadap Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kurikulum 2013, sampelnya yakni SMA Muhammadiyah 4 Surabaya, SMA Antartika Surabaya, SMA Kartika Wijaya Surabaya, SMA Widya Dharma Surabaya,  SMA Kawung 2 Surabaya, SMA Giki 1 Surabaya, SMA Gema 45 Surabaya, SMA Pamardi Putra Surabaya dan SMA Budi Sejati Surabaya. Dalam penelitian ini terdiri dari satu informan utama adalah Guru BK di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif jenis survey. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Metode analisis data menggunakan konsep interaktif Miles dan Huberman melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji kredibilitas data menggunakan triangulasi teknik. Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini menunjukkan bahwa pesrsepsi dan kesiapan Guru BK di sekolah berbeda-beda. Persiapan yang dilakukan oleh Guru BK dengan mengikuti pelatihan tentang implementasi Kurikulum 2013, memberikan pengarahan pada siswa mengenai minat kelompok belajar, arah mata pelajaran ke jenjang karir siswa.menyiapkan angket minat dan tes intelegnsi, menganalisis nilai raport di SMP, nilai UN di SMP, memberikan wawancara dan analisis dukungan orang tua.   Perbedaan yang signifikan pada KTSP dengan Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kurikulum 2013 adalah penjurusan diganti dengan layanan peminatan ketika siswa kelas X. Kelebihan Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kurikulum 2013 di sekolah yaitu pada proses peminatan di awal kelas X Guru BK dapat membantu siswa dalam memilih jurusan dan memantapkan pilihan karirnya untuk ke depan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki siswa.  Sedangkan kelemahan Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kurikulum 2013 di sekolah yaitu adanya ketidaksesuaian antara ketetapan Kemendikbud mengenai waktu pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kurikulum 2013 adalah  2 (dua) jam tatap muka secara klasikal namun pada kenyataannya berbeda dengan ketetapan pada setiap sekolah bahwa di sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013 tidak adanya jam mengajar Bimbingan dan Konseling dikelas.
Kata Kunci: Persepsi, Kesiapan, Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kurikulum 2013
Penulis: REZKI WANDA FEBRIYA, WIRYO NURYONO
Kode Jurnal: jpbkdd140366

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Most Reading